Cloth Diapers, merupakan kata yang memang belum populer sebagai popok bayi dikalangan orang tua karena sebagian besar bayi di Indonesia menggunakan popok sekali pakai atau disposable diapers. Tapi apakah anda mengetahui keunggulan menggunakan Cloth diapers dan seberapa besar bahaya dari disposable diapers itu?
Berikut ini saya akan menjelaskan tentang Cloth Diapers dan BAHAYA dari popok sekali pakai / Disposable Diapers.
Apa Itu Cloth Diapers ?
Istilah Cloth diaper atau yang sekarang lebih dikenal dengan CLODY adalah popok kain modern yang saat ini sedang trend di kalangan para orang tua. Adapun alasannya mereka menggunakan Clody ini beragam, ada yang hanya mengikuti TREND masa kini, ada juga yang lebih menginginkan keekonomisan dari penggunaan clody. Ada juga yang lebih mengerti dan memahami bahwasanya penggunaaan clody ini lebih untuk SAFETY..HEALTHY…
Bagi buah hati tercinta. Perlu di ketahui bahwasanya penggunaan popok sekali pakai buang atau biasa disebut DISPOSABLE diaper adalah sangat berbahaya bagi buah hati tercinta karena efek jangka panjangnya bisa menimbulkan penyakit-penyakit kanker, autis dll. Sedangkan efek jangka pendek dari pemakaian produk dispo itu adalah menyebabkan kulit bayi kemerahan atau biasa disebut ruam popok.
Jika bayi mengalami ruam kulitnya akan kemerahan, lecet-lecet membuat baby tidak nyaman dan akan menangis kesakitan. Serta sampah popok sekali pakai buang ini sulit terurai selama 500 tahun…Wooow……sungguh mengerikan yaa, jika seandainya sampah itu semakin menggunung, akan bagaimana jadinya bumi kita tercinta ini.
Untuk itu ayoo Mom……Dad…… Beralihlah menggunakan produk Clody ini, karena aman dari dioxin, furan, and gel-gel kimiawi serta hemat dan ramah lingkungan.
Clodi VS disposable (popok sekali pakai)
1. Healthier
Popok kain atau cloth diaper menggunakan 100% kain dengan bahan alami, dan tidak mengandung gel atau dioxin sebagai zat pemutih yang merupakan bahan kimia berbahaya. Kulit si kecil pun tidak bersentuhan langsung dengan material berbahan plastik, sehingga tidak akan menyebabkan iritasi atau ruam pada kulit.
Sindroma Tumbuh Kembang Anak Akibat Diapers
Anak yang mengenakan diapers kain cenderung untuk belajar pipis di kamar mandi lebih cepat, karena kemampuan kain untuk menyimpan air terbatas yang menyebabkan anak merasakan basah dan tidak nyaman. Karena kemampuan diapers sekali pakai untuk menghilangkan basah pada permukaan, anak-anak tidak akan menyadari kalau mereka sudah pipis, dan hal ini menunda latihan mereka untuk pipis di kamar mandi sampai enam bulan.
Penyebab utama terjadinya ruam adalah alergi untuk bahan kimia, kurangnya udara, temperatur yang lebih tinggi karena plastik menahan keluarnya panas tubuh, dan bayi mungkin lebih jarang merengek karena mereka merasa kering ketika basah.
Kapan Harus Mengganti Handuk dan Bagaimana Cara Mencucinya?
2. Efficient
Mari kita berhitung….
- Misalkan saja si kecil memakai popok sekali pakai hingga usia batita. Rata-rata harga popok sekali pakai adalah Rp 2.000/buah. Jika mommy menggunakan 3.000 popok sekali pakai dalam kurun waktu 3 tahun, total biaya yang mommy keluarkan adalah sebesar 3.000 x Rp 2.000 = Rp 6.000.000 untuk satu anak. Jika mommy menggunakan cloth diaper secara terus menerus 24 jam, dibutuhkan sekitar 2-3 lusin cloth diaper dengan biaya kurang lebih Rp 75.500/set. Total biaya yang dikeluarkan sebesar 36 x Rp 75.500 = Rp 2.718.000. Mommy bisa menghemat hampir 65% !!, dan masih bisa disimpan untuk dipakai lagi ketika adiknya lahir nanti =)
- Menurut survey, rata-rata baby memerlukan 7000 buah popok sekali pakai (disposable diaper) dari lahir sampai potty training (sekitar 2 – 2,5 tahun).
Harga popok sekali pakai (disposable diaper) bervariasi dari yang murah sampai yang mahal, mommy tentu mencari popok sekali pakai (disposable diaper) yang bagus bukan? Mari kita anggap 1 buah popok sekali pakai (disposable diaper) = Rp.1.600,-
Berapa yang Mommy harus keluarkan untuk 1 anak? Rp.11.200.000,- …………!!!
Ditambah lagi biaya untuk membeli cream untuk mengobati ruam popok.
Semua uang yang dikeluarkan berakhir menjadi sampah yang baru akan terurai 500 tahun!!! - Asumsi berdasarkan sisi ekonomis pemakaian produk disposable diaper adalah jika satu hari kita menggunakan produk popok sekali pakai buang dengan harga 2000 x 3= Rp 6000 (biasanya sehari bisa sampai 3-4x ganti). Kemudian dikalikan selama satu bulan 6000 x 30= Rp 180.000 x 12 (setahun)= Rp 2.160.000. Jadi jumlah uang yang sudah kita keluarkan untuk dispo ini dalam setahun RP 2.160.000, sungguh jumlah yang tidak sedikit bukan ??… Tanpa kita sadari hal ini bahwa ini adalah PEMBOROSAN..!!!. Belum lagi kita memakainya selama bertahun tahun lamanya.
- Sekarang kita asumsikan dengan pemakaian Clody yang saya pakai disini Willy Cloth Diaper dengan menggunakan super serap seharga @60.000 x 6=Rp 360.000 jumlah ini sudah cukup…. Waah …Ternyata selisihnya amatlah besar yaaa… Dengan menggunakan Clody ternyata kita bisa menghemat lebih banyak uang, dan uang ini bisa kita gunakan untuk membeli makanan bayi, susu, atau ditabung. Dengan hanya invest diawal Rp 360.000 untuk pemakaian clody ini bisa sampai 2th lebih.
Berapa popok modern (cloth diaper) yang diperlukan oleh seorang baby?
Jika memakai One Size Cloth Diaper (popok kain satu ukuran), 15 buah One Size Cloth Diaper (popok kain satu ukuran) dan 30 atau 35 inserts (bahan penyerap) cukup untuk pemakaian full-time sampai potty training (sampai usia 2 – 2,5 tahun atau sekitar 16 kg). Ttermasuk sabun cuci, air dan listrik pun Mommy bisa berhemat setengahnya!
Dan… bisa di’wariskan‘. Coba hitung, berapa yang dapat Mommy hemat untuk 2 orang anak? 3 orang? dst…
Sepintas seperti mahal, untuk membeli sebanyak itu. Tetapi dari pengalaman kami, anak-anak yang dibiasakan full cloth diapers akan berlatih toilet training jauh lebih cepat dan sudah akan terbiasa menahan pipis dan pupnya dengan baik saat mereka mulai bisa berjalan. Dalam pengalaman kami, itu terjadi pada usia sekitar 1,5 tahun rata-rata. Jadi ujung-ujungnya tetap penghematan.
3. Ecofriendly
Selama 2 atau 3 tahun pertama kehidupanya, seorang bayi kira-kira menggunakan 6.000 diapers, yang menciptakan sampah setara dengan 2 ton. Di Negara maju, masyarakatnya telah membuang 1,7 milyar diapers sekali pakai setiap tahunnya. Sampah ini setara dengan 2,5% dari seluruh sampah rumah tangga yang pergi ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
Sesampainya diapers kotor itu di TPA, ia akan menjadi sangat beracun. Dengan campuran plastik, kertas dan kotoran manusia, diapers berubah menjadi wahana perkembangbiakan penyakit. Sampah diapers itu menyerap sangat banyak air (karena memang dirancang untuk itu), dan materialnya tetap bertahan di tanah selama bertahun-tahun. Di TPA dimana kondisi pengomposan kurang ideal, sampah diapers sekali pakai dapat bertahan hingga 500 tahun sebelum akhirnya dapat terurai !!!
Meski demikian, sejumlah orang tua pengguna diapers celana justru menekankan bahwa hal itu tidak menambah kerja karena dengan anak yang masih kecil, mereka selalu mempunyai banyak pakaian kotor yang harus dicuci. Mereka juga mengklaim bahwa kebiasaan berbelanja terus menerus untuk diapers sekali pakai dan mengangkut tumpukan sampah setiap akhir minggu juga pekerjaan tersendiri yang tak kalah beratnya.
Semoga fakta ini dapat menggugah kesadaran banyak orang tua agar secepatnya beralih menggunakan cloth diaper. Demi terciptanya lingkungan bersih dan nyaman serta lebih memperhatikan bumi tempat kita berpijak.
GO GREEN ! Save The Earth !