Menurut Centers for Disease Control (CDC), kebersihan tangan yang tepat sangat penting untuk menurunkan penularan penyakit menular.
Faktanya, penelitian telah menunjukkan bahwa mencuci tangan menurunkan tingkat infeksi pernapasan dan pencernaan tertentu masing-masing hingga 23 dan 48 persen.
Menurut CDC, sering mencuci tangan sangat penting untuk membantu mencegah penyebaran virus corona baru yang dikenal sebagai SARS-CoV-2, yang menyebabkan penyakit yang dikenal sebagai COVID-19.
Dalam artikel ini, kita akan melihat langkah-langkah kunci untuk mencuci tangan dengan benar untuk memastikan tangan bebas dari kuman yang dapat menyebabkan infeksi serius.
Cara Mencuci Tangan
Di bawah ini adalah teknik cuci tangan tujuh langkah yang didukung oleh CDC dan World Health Organization (WHO):
Langkah-langkah mencuci tangan yang benar
- Basahi tangan Anda dengan air bersih (disarankan air mengalir) .
- Oleskan sabun secukupnya untuk menutupi semua permukaan tangan dan pergelangan tangan Anda.
- Busakan dan gosok kedua tangan Anda dengan cepat dan menyeluruh. Pastikan untuk menggosok semua permukaan tangan, ujung jari, kuku, dan pergelangan tangan Anda.
- Gosok tangan dan pergelangan tangan Anda setidaknya selama 20 detik.
- Bilas tangan dan pergelangan tangan Anda menggunakan air bersih (sebaiknya mengalir).
- Keringkan tangan dan pergelangan tangan Anda dengan handuk bersih, atau biarkan mengering sendiri.
- Gunakan handuk untuk mematikan keran.
- Kunci untuk mencuci tangan Anda adalah memastikan Anda benar-benar membersihkan semua permukaan dan area tangan, jari, dan pergelangan tangan Anda.
Setelah Anda menyelesaikan langkah-langkah ini, Anda dapat membilas dan mengeringkan tangan Anda.
Baca juga : Cara Mencuci Muka Dengan Benar Dengan 12 Tahapan Mudah
Apakah Jenis Sabun Mempengaruhi Efektivitas Mencuci Tangan?
Sabun biasa sama baiknya dengan sabun antibakteri yang dijual bebas. Faktanya, penelitian telah menemukan bahwa sabun antibakteri tidak lebih efektif membunuh kuman daripada sabun biasa sehari-hari.
Pada tahun 2017, Food and Drug Administration (FDA) melarang penggunaan kandungan antibakteri triclosan dan triclocarban. Alasan yang dikutip oleh FDA untuk larangan kandungan ini termasuk:
- Resistensi antibakteri
- Penyerapan sistemik
- Gangguan endokrin (hormon)
- Reaksi alergi
- Ketidakefektifan keseluruhan
Selain itu, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa suhu air membuat perbedaan. Menurut satu studi, mencuci tangan dengan air hangat sepertinya tidak menghilangkan lebih banyak kuman.
Intinya adalah tidak masalah menggunakan suhu air apa pun yang tepat untuk Anda, dan gunakan sabun cair atau sabun batang apa pun yang Anda miliki.
Kapan Harus Mencuci Tangan
Mencuci tangan sangat penting ketika Anda berada dalam situasi dimana Anda lebih mungkin untuk terkena atau menularkan kuman. Contohnya :
- Sebelum, selama, dan setelah Anda menyiapkan makanan.
- Sebelum dan sesudah Anda:
- Mengkonsumsi makanan atau minuman,
- Terpapar seseorang dengan penyakit menular,
- Memasuki rumah sakit, kantor dokter, panti jompo, atau tempat perawatan kesehatan lainnya,
- Membersihkan dan mengobati luka, luka bakar, atau luka lainnya,
- Minum obat, seperti pil atau menggunakan tetes mata,
- Menggunakan transportasi umum, terutama jika Anda menyentuh benda dan permukaan lainnya,
- Menyentuh ponsel atau perangkat seluler lainnya,
- Pergi ke toko kelontong / minimarket.
- Setelah kamu:
- Batuk atau bersin,
- Menyentuh permukaan yang terlihat kotor, atau saat ada kotoran yang terlihat di tangan,
- Menyentuh uang baik itu kertas ataupun logam,
- Menyentuh pegangan pintu, ATM, tombol lift, atau permukaan lainnya,
- Berjabat tangan dengan orang lain,
- Terlibat dalam aktivitas seksual atau intim,
- Telah menggunakan kamar mandi,
- Mengganti popok atau membersihkan kotoran tubuh dari orang lain,
- Menyentuh atau menangani sampah,
- Menyentuh hewan, pakan ternak, atau kotoran ternak,
- Memberikan makanan pada hewan peliharaan.
Baca juga : Kamu Harus Tahu!! Ini Dia 7 Jenis Alat Mandi yang Kamu Butuhkan
Bagaimana mencegah kulit kering atau rusak?
Kulit kering, teriritasi, dan kasar karena sering mencuci tangan dapat meningkatkan risiko infeksi. Kerusakan pada kulit Anda dapat mengubah flora kulit. Ini, pada gilirannya, dapat membuat kuman lebih mudah hidup di tangan Anda.
Untuk menjaga kesehatan kulit Anda sambil menjaga kebersihan tangan yang baik, para ahli kulit menyarankan tips berikut:
- Hindari air panas, dan gunakan sabun pelembab. Cuci dengan air dingin atau hangat kuku. Air panas tidak lebih efektif daripada air hangat atau dingin, dan cenderung lebih cepat kering. Gunakan sabun cair (bukan batang) yang memiliki konsistensi lembut dan mengandung bahan humektan, seperti gliserin.
- Gunakan pelembab kulit. Carilah krim kulit, salep, dan balsem yang membantu menjaga kulit tetap lembab. Ini termasuk pelembab dengan bahan-bahan yang:
- oklusif, seperti asam lanolin, trigliserida kaprilat / kaprat, minyak mineral, atau squalene,
- humektan, seperti laktat, gliserin, atau madu,
- emolien, seperti lidah buaya, dimetikon, atau isopropil miristat,
- Gunakan pembersih tangan berbasis alkohol yang mengandung kondisioner kulit. Pembersih tangan berbasis alkohol dengan humektan membantu meringankan kekeringan kulit, sementara emolien menggantikan sebagian air yang dihilangkan oleh alkohol.
Apa yang harus dilakukan jika tidak ada sabun dan air?
PEMBERITAHUAN FDA
Food and Drug Administration (FDA) telah mengumumkan penarikan beberapa pembersih tangan karena potensi keberadaan metanol.
Metanol adalah alkohol beracun yang dapat memiliki efek buruk, seperti mual, muntah, atau sakit kepala, ketika sejumlah besar digunakan pada kulit. Efek yang lebih serius, seperti kebutaan, kejang, atau kerusakan sistem saraf, dapat terjadi jika metanol tertelan. Meminum hand sanitizer yang mengandung metanol, baik sengaja maupun tidak, bisa berakibat fatal.
Jika Anda membeli pembersih tangan yang mengandung metanol, jangan gunakan kembali. Kembalikan ke toko tempat Anda membelinya, jika memungkinkan. Jika Anda mengalami efek samping dari menggunakannya, Anda harus segera menghubungi penyedia layanan kesehatan. Jika terdapat gejala yang mengancam jiwa, segera hubungi layanan medis darurat.
Saat Anda tidak bisa mencuci tangan atau tangan Anda tidak terlihat kotor, mendisinfeksi tangan Anda dengan hand sanitizer menjadi pilihan yang tepat.
Kebanyakan hand sanitizer mengandung etanol, isopropanol, n-propanol, atau campuran dari bahan-bahan tersebut. Aktivitas antimikroba paling efektif berasal dari larutan alkohol dengan:
- 60 hingga 85 persen etanol
- 60 hingga 80 persen isopropanol
- 60 hingga 80 persen n-propanol
Etanol tampaknya paling efektif melawan virus, sedangkan propanol bekerja paling baik melawan bakteri.
Hand sanitizer dengan cepat dan efektif menghancurkan banyak kandungan penyebab penyakit, termasuk:
Sebuah studi tahun 2017 juga menemukan bahwa formulasi pembersih tangan berbasis alkohol dengan etanol, isopropanol, atau keduanya efektif membunuh patogen virus, seperti:
- Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) coronavirus,
- Middle East respiratory syndrome (MERS) coronavirus,
- Ebola
- Zika
Seperti halnya mencuci tangan, efektivitas pembersih tangan tergantung pada teknik yang tepat dalam menggunakannya.
Untuk menerapkan pembersih tangan dengan benar, ikuti langkah-langkah ini:
- Oleskan sekitar 3 – 5 mL (2/3 hingga 1 sendok teh) di telapak tangan Anda.
- Gosok dengan kuat, pastikan untuk menggosok produk ke seluruh permukaan kedua tangan Anda dan di antara jari-jari Anda.
- Gosok selama sekitar 25 hingga 30 detik, sampai tangan Anda benar-benar kering.
Kesimpulan
Kebersihan tangan adalah intervensi sederhana, murah, berbasis bukti yang dapat membantu melindungi kesehatan Anda dan kesehatan orang lain.
Setelah pandemi COVID-19, pemerintah dan tokoh masyarakat di seluruh dunia telah menyerukan upaya keras dan kolektif untuk meningkatkan praktik kebersihan publik seperti mencuci tangan.
Meskipun mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir adalah metode yang paling disarankan, menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol dengan setidaknya 60 persen alkohol juga bisa menjadi pilihan yang efektif.
Kebersihan tangan yang baik bukanlah ukuran untuk digunakan hanya selama pandemi dan wabah penyakit lainnya. Ini adalah kegiatan kecil yang memiliki efek terbesar pada kesehatan individu, komunitas, dan global.
- 7 Steps to Washing Your Hands Properly. (2020). https://www.healthline.com/health/7-steps-of-handwashing
- Antibacterial soap? You can skip it, use plain soap and water. (2019). fda.gov/consumers/consumer-updates/antibacterial-soap-you-can-skip-it-use-plain-soap-and-water
- Carrico AR, et al. (2013). The environmental cost of misinformation: Why the recommendation to use elevated temperatures for handwashing is problematic. ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3692566/
- Gold NA, et al. (2020). Alcohol sanitizer. ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513254/
- Hand hygiene: Why, how & when? (n.d.). who.int/gpsc/5may/Hand_Hygiene_Why_How_and_When_Brochure.pdf
- Handwashing: Clean hands save lives. (2020). cdc.gov/handwashing/index.html
- Rundle C, et al. (2019). Triclosan and its alternatives in antibacterial soaps. DOI: 10.1097/DER.0000000000000519
- Siddharta A, et al. (2017). Virucidal activity of World Health Organization–recommended formulations against enveloped viruses, including Zika, Ebola, and emerging coronaviruses. DOI: 10.1093/infdis/jix046
- White S, et al. (2020). The determinants of handwashing behaviour in domestic settings: An integrative systematic review. DOI: 10.1016/j.ijheh.2020.113512